Belajar Menggambar dengan HP Android

Dengan kemajuan teknologi sekarang ini hampir semua hal bisa dilakukan dengan HP android seperti berbelanja, mencari lokasi, belajar dan lain-lain. Bahkan bagi yang hobby menggambar atau membuat ilustrasi pun bisa memakai HP android.

Menggambar di android ini menjadi sangat praktis karena bisa dilakukan kapan saja, menghemat media (tidak perlu kertas atau media lain) dan langsung bisa di share di medsos.

Saat ini pula sudah dikembangkan berbagai aplikasi untuk menggambar gratis. Salah satunya yang saya pelajari sekarang adalah Ibis Paint X. Berikut beberapa hasilnya:

Yang menarik dari aplikasi Ibis Paint X ini kita bisa langsung mengekspor video proses pembuatan ilustrasi kita dalam bentuk MP4 dan bisa langsung diunggah di Youtube.

Jadi bagi teman-teman yang suka menggambar atau mebuat ilustrasi saya sangat rekomendasikan applikasi Ibis Paint X ini. Silahkan langsung dowbload di google play secara gratis.

Prabu Wicitrawirya

Setelah Citranggada gugur melawan Raja Gandarwa maka Pangeran Wicitrawirya naik tahta. Namun Prabu Wicitrawirya tidak seperti kakaknya Prabu Citranggada yang memunyai kekuatan fisik dan keahlian olah senjata, ia lebih suka tinggal di dalam istana ketimbang mengurus kerajaan. Ibu suri Setyawati mulai cemas melihat kondisi ini apalagi Wicitrawirya sering sakit-sakitan. Setyawati ingin agar Wicitrawirya segera menikah agar mendapatkan keturunan.

Suatu hari terdengar berita bahwa akan diadakan sayembara memperebutkan putri dari kerajaan Kasi. Karena kondisi fisik wicitrawirya yang tidak mungkin mengikuti sayembara itu maka Ibu suri Setyawati menugaskan Bhisma untuk mewakili adiknya.

Dengan patuh dan penuh rasa tanggung jawab Bhisma pergi mengikuti sayembar tersebut. Setibanya di  negeri Kasi Bhisma melihat telah banyak pangeran dan putra mahkota dari seluruh penjuru negeri berkumpul untuk mengikuti sayembara.

Semua pangeran tahu kalau Bhisma tidak boleh menikah dan mengejeknya karena usianya yang sudah agak tua. “Hei kau pangeran tua untuk apa kau datang dalam sayembara ini, Bukankah kau sudah bersumpah tidak akan menikah? Ejek salah satu Raja peserta sayembara.

Tapi Bhisma tidak peduli dan menantang semua pangeran yang hadir. “Aku datang mewakili adikku Prabu Wicitrawirya. Wahai kalian kesatria datang dan lawanlah aku Bhisma!”

 Satu persatu pangeran dan raja-raja muda maju melawan Bhisma namun tak satupun yang bisa mengalahkannya. Setelah semua pangeran kalah dengan cepat Bhisma menyambar ketiga putri raja kasi yaitu Amba, Ambika dan Ambalika dan melarikannya dengan kereta kudanya. Sebenarnya hanya 2 putri yang disayembarakan yaitu Ambika dan Ambalika sedangkan Dewi Amba telah bertunangan dengan Raja Salwa dari kerajaan Saubala.

Mengetahui tunangannya diculik oleh Bhisma, Raja Salwa mengejar Bhisma. Bhisma dihujani anak panah dari belakang oleh Raja Salwa. Tapi Bhisma tidak berhenti dan terus memacu kereta kudanya. Raja Salwa terus mengejar dan melepas anak panahnya. Hal ini membuat Bhisma kesal lalu dengan kesaktiannya ia mengeluarkan busurnya dan membidik Raja Salwa. Karena kesaktiannya anak panah yang dilepaskan oleh Bhisma meledak dan menewaskan kuda yang ditunggangi raja Salwa. Raja Salwa pun terluka sehingga  tak bisa melanjutkan pengejarannya.

Bhisma merasa sudah menang dan segera pulang ke Hastinapura membawa tiga putri tersebut untuk dinikahkan dengan adik tirinya yaitu Prabu Wicitrawirya. Sesampainya di hastinapura Ibu Suri menyambut kedatang Bhisma dan tiga putri Kasi dengan suka cita. Pernikahan Raja muda dengan ketiga putri itu pun segera akan dilangsungkan.

Illustrate Children Book

Hi, I would like to share my recent artwork. A couple days ago someone on Facebook asked me if I could make pictures for his book project. I have not done such a work before but I tried to do something new. I think this is a good chance for me to develop my skill in drawing for illustration.

I do enjoy reading or telling story for kids and see some artwork for children’s book from the internet then I want to write a children’s book one day. So I think it’s a good idea to learn about it. Although I am still working on my Youtube project (animation series for Mahabharata) then I tried to draw some samples for the children’s book.

Here are the artworks I did. I hope he will like my works and let me draw for his book project. But if these are not the style he wants I still proud of my works and I will keep practicing.

If you are looking for an illustrator for your book project and find my style is what you want please just comment below or you can contact my facebook or email.

https://royprismayudi.wordpress.com/perihal/

Prabu Citranggada

Dari pernikahan antara Prabu Setanu dan Dewi Setyawati lahirlah dua orang putra yang gagah dan tampan yaitu Citranggada dan Wicitrawirya. Citranggada sang kakak mewarisi sifat kesatria ayahnya, ia pandai ilmu olah senjata dan bela diri. Sedangkan sang adik Wicitrawirya lebih senang belajar sastra-sastra Weda sehingga ia menjadi pangeran yang bijaksana. Di bawah bimbingan Bhisma kakak tirinya kedua pangeran Hastina ini tumbuh dewasa. Dewi Setyawati merasa bahagia karena harapanya agar putranya menjadi penerus tahta kerajaan Hastina akan segera tercapai.

Saat dua pangeran ini menginjak usia remaja Raja Sentanu meninggal dunia karena sudah lanjut usia. Bhisma telah bersumpah tidak akan menjadi raja maka Pangeran Citrānggada naik tahta menggantikan ayahnya. Dengan dibantu oleh Bisma sang kakak tiri, Citranggada memerintah dengan bijaksana.

Setelah Citranggada menjadi raja kerajaan Hastinapura semakin makmur dan disegani oleh kerajaan lainnya. Banyak kerajaan lain yang  takhluk di bawah kerajaan Hastinapura bahkan beberapa kerajaan dengan sukarela bergabung dan memohon perlindungan karena Citranggada dikenal sebagai raja yang kuat dan bijaksana apalagi dibantu oleh Bhisma.

Namun tidak semua kalangan senang atas keberhasilan raja muda ini. Salah satunya yang mengganggap Citranggada sebagai ancaman adalah seorang Raja Gandarwa (Bangsa Raksasa) yang juga bernama Citranggada.  Surat tantangan diberikan oleh raja gandarwa tersebut. Ia marah karena merasa dua raja dengan nama yang sama tidak mungkin akan hidup bersama dalam satu zaman, maka ia berpikir bahwa salah satu di antaranya harus mati. Citrānggada putra Santanu sebagai seorang kesatria sejati menerima tantangan tersebut. Bhisma pun tak mampu menghalangi Citranggada untuk menjawab tantangan Raja Gandarwa.

Lalu terjadilah perang tanding antara Citranggada putra Sentanu dan Citranggada Raja Gandarwa yang berlangsung di tepi sungai Saraswati. Baik Citrānggada manusia maupun Citrānggada gandarwa sama-sama kuat dan sakti. Namun, Citrānggada gandarwa lebih mahir dalam ilmu sihir dan tipu muslihat. Setelah pertempuran sengit Citrānggada putra Santanu akhirnya gugur. Dewi Setyawati merasa sangat sedih dan kehilangan. Kini tinggal satu harapan yang tersisa yaitu Putra bungsunya Wicitrawirya.

Setelah Citranggada gugur maka kerajaan diserahkan kepada Pangeran Wicitrawirya. Karena Wicitrawirya masih sangat muda maka Bhisma membantunya dalam urusan pemerintahan dan tunduk di bawah arahan Ibu suri Setyawati.

Membuat Peraturan Perpus Bersama Siswa

Untuk mewujudkan perpus/taman baca yang tertib dan nyaman bagi siswa maupun guru di SMP N Lamotena maka perlu dibuatkan sebuah peraturan. Dalam penyunannya saya mengajak siswa dan guru-guru berdiskusi bersama.

Menurut saya peraturan perpus ini harus di susun bersama dengan siswa agar menumbuhkan kesadaran dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap perpus maupun koleksi buku-bukunya.

Kegiatan dimulai dengan diskusi pentingnya peraturan perpus dengan siswa dan guru. Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil tentang kenapa peraturan penting dan peraturan apa saja yang harus dimiliki sebuah perpus.

Lalu masing-masing kelompok membacakan hasil diskusi dan guru memberikan tanggapan. Setelah itu siswa menonton video tentang peraturan perpus.

Setelah menonton siswa berdiskusi dan menambahakan peraturan perpus dari video yang sesuai untuk perpus mereka.

Kemudian masing- masing siswa membuat daftar perturan yang akan dibuat dan guru membantu menyimpulkan dan merangkum peraturan-peraturan tersebut.

Kegiatan diakiri dengan pembuatan poster peraturan perpus. Semua siswa nampak antusias mengikuti kegiatan. Kegiatan ini juga penting dalam melatih kemampuan siswa untuk berdiskusi dan mengemukakan pendapat secara sopan dan mudah dipahami.

Demikian sharing pengalam kami dari Taman baca Lamotena. Terimakasih sudah berkunjung di blog ini. Kalau teman-teman mau diskusi tentang manageman perpus atau taman baca bisa beri komentar di bawah. Salam literasi.