Srikandi menjadi Laki laki

Ketika Srikandi sudah menginjak masa dewasa ia dinikahkan dengan seorang putri Raja Hiranyawarman dari kerajaan Dasharna. Namun pernikahan ini tidak berjalan baik karena sang putri curiga dengan jati diri Srikandi. Raja Dasharna marah dan mengancam akan menyerang Pancala jika Srikandi terbukti bukan laki-laki.

Raja Drupada memegang teguh anugrah dari Dewa Siwa sehingga ia tidak mau mengakui kalau Srikandi adalah perempuan. Srikandi yang frustasi menghadapi kejadian itu kemudian melarikan diri ke tengah hutan. Ia lalu bertapa dengan khusuk disana. Di dalam hutan rimba yang terkenal angker ia bertemu dengan seorang yaksa bernama Stunakarna. Lalu mereka saling bercerita dan akhirnya Stunakarna merasa kasihan dengan Srikandi.

Karena iba dengan nasib Srikandi maka Stunakarna menawarkan kepada Srikandi untuk bertukar jenis kelamin untuk beberapa saat. Srikandi sangat senang lalu kembali ke istana sebagai laki-laki sejati. Raja Drupada dengan gembira bisa membuktikan kepada Raja Hiranyawarman bahwa Srikandi adalah laki-laki. Sehingga perang pun bisa dihindari.

Sementara itu di hutan, sang yaksa Stunakarna yang telah menjadi perempuan tak berani menyambut Kubera sang Raja Yaksa. Raja Kubera pun marah dan mengutuk Stunakarna agar menjadi Perempuan selama Srikandi masih hidup. Ia baru akan kembali berubah menjadi laki-laki setelah Srikandi meninggal. Maka sejak saat itu Srikandi yang lahir sebagai perempuan menjadi laki-laki seutuhnya.